Langsung ke konten utama

Kesehatan Masyarakat Global (part II)

     Staf WHO, termasuk dokter umum, spesialis kesehatan masyarakat, ilmuwan dan ahli epidemiologi dan ahli lainnya bekerja di 150 negara di seluruh dunia. Mereka menyarankan kementerian kesehatan mengenai masalah teknis dan memberikan bantuan untuk layanan pencegahan, perawatan dan perawatan di seluruh sektor kesehatan.      Intervensi WHO mencakup semua bidang spektrum perawatan kesehatan global, termasuk intervensi krisis dan respon terhadap keadaan darurat kemanusiaan; Menetapkan Peraturan Kesehatan Internasional, negara mana yang harus mengikuti untuk mengidentifikasi wabah penyakit dan menghentikan penyebarannya; Mencegah penyakit kronis; Dan bekerja untuk mencapai Tujuan Pembangunan Berkelanjutan terkait kesehatan. Statistik Kesehatan Dunia 2016: Memantau kesehatan SDG ( Sustainable Development Goals / Tujuan Pembangunan Berkelanjutan)     Sementara Tujuan Pembangunan Milenium berfokus pada seperangkat target kesehatan...

Materi flu burung dan flu babi

Materi flu burung dan flu babi.

FLU BABI (swine influenza)
agen infeksius : virus influenza tipe A subtipe H1N1
asal infeksi : babi
metode penularan : udara, air liur dari penderita yang bersin.
host : Manusia (Jika membicarakan masalah penyakit flu babi pada manusia )
mudah menular pada ibu hamil, manula, orang dengan masalah jantung,ginjal,paru-aru,liver)

FLU BURUNG (avian influenza)
agen infeksius : virus influenza tipe a subtipe H5N1
asal infeksi  : unggas
metode penularan : udara, air liur dari penderita yang bersin.host : manusia (Jika membicarakan masalah penyakit flu burung pada manusia )
penularannya akan mudah ketika seseorang dalam kondisi yang lemah atau atau tidak memiliki sistem imun yang baik.

Perbedaan kedua flu tersebut adalah sebagai berikut.
  1. Kedua virus tersebut disebabkan oleh jenis virus yang berbeda. Flu burung disebabkan oleh virus H5N1 sedangkan flu babi disebabkan oleh virus H1N1.
  2. Penyebab penularan kedua jenis flu ini berbeda. Flu jenis pertama menggunakan burung sebagai meda penularan, sementara flu jenis kedua ditularkan melalui babi. Pemusnahan hewan ternak yang terjangkit virus tersebut masih dipandang sebagai cara paling efektif untuk memusnahkan virus-virus tersebut. Pemusnahan yang dilakukan harus dengan cara dibakar. Penguburan bangkai diasumsikan sebagai jalan terefektif untuk mencegah penularan virus yang ada pada hewan ternak tersebut. Meski ternak unggas dan babi adalah vektor utama kedua virus tersebut, penularan antar manusia juga dimungkinkan terjadi. Pada virus H1N1, dengan sekali bersin saja dapat disebarkan setidaknya 100.000 virus yang akan menempel pada apapun di sekitar orang tersebut. Dengan jumlah yang sedemikian banyak, proses penularan H1N1 jauh lebih cepat dibanding dengan virus H5N1.
  3. Meski tingkat penyebaran virus H1N1 lebih tinggi, virus H5N1 diklaim sebagai virus yang lebih ganas.Virus ini dinyatakan jauh lebih mematikan dibanding virus H1N1. Berdasarkan data terkini, tingkat kematian karena H5N1 bisa mencapai 80 persen, hampir 12 kali kemungkinan kematian karena terjangkit H1N1 (6 persen). Pada berbagai kasus H5N1 di tanah air, sebagian besar penderita tewas sebelum diketahui penyebab sakit mereka.
Persamaan kedua jenis flu tersebut antara lain adalah pada beberapa hal.
  1. Kedua flu tersebut disebabkan oleh tipe virus yang sama. Keduanya sama-sama disebabkan oleh virus influenza tipe A dengan variasi masing-masing.
  2. Sama-sama menggunakan hewan sebagai vektor penularan utama. Keduanya juga bisa ditularkan antar manusia.
  3. Sama-sama mematikan. Dalam banyak kasus, penderita kedua jenis flu ini nyaris tidak memiliki kesempatan hidup. Kebanyakan penderita mengira bahwa penyakit yang diderita hanya flu biasa dan mengabaikan pengobatan yang intensif.
  4. Zona penyebaran H5N1 ditengarai berbeda dengan H1N1, akan tetapi temuan terbaru kasus H1N1 di Meksiko membuat para ahli harus merevisi pengklasifikasian zona penyebaran H1N1. Meksiko sendiri merupakan negara tropis yang artinya H1N1 tidak lagi anti terhadap daerah tropis. Temuan terbaru ini menghapus anggapan bahwa H1N1 hanya bisa hidup dan tersebar di daerah subtropis. Beberapa ahli menyatakan bahwa mutasi pada H1N1 membuat virus jenis ini kemudian memiliki kemampuan bertahan hidup di daerah dengan iklim hangat.
sumber :http://fluburung.org/perbedaan-dan-persamaan-flu-burung-dan-flu-babi.asp

Komentar

  1. Lucky 7 casino games - JamBase
    A lucky 7 is a blackjack game, where 제주도 출장마사지 a jackpot winner 이천 출장마사지 It's not the first time you play a Lucky 화성 출장샵 7 부천 출장안마 before 김해 출장마사지 you've hit a Jackpot.

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pembahasan Praktikum FTS Steril pembuatan sediaan injeksi vit B1 (thiamin hcl)

Pada praktikum ini membuat sediaan injeksi vitamin b1 (thiamin hcl). Sediaan injeksi   mrp sediaan steril bebas pirogen yang dimaksudkan unutk diberikan secara parenteral. Injeksi adalah sediaan steril berupa larutan, emulsi atau suspensi atau serbuk yang harus dilarutkan atau disuspensikan terlebih dahulu sebelum digunakan yang disuntikkan dengan cara merobek jaringan ke dalam kulit atau melalui kulit atau selaput lendir.Suatu sediaan parenteral harus steril karena sediaan ini diinjeksikan atau disuntikkan melalui kulit atau membran mukosa ke dalam kompartemen tubuh yang paling dalam. Sediaan parenteral memasuki pertahanan tubuh yang memiliki efesiensi tinggi yaitu kulit dan membran mukosa sehingga sediaan parenteral harus bebas dari kontaminasi mikroba dan bahan-bahan beracun dan juga harus memiliki kemurnian yang dapat diterima. Syarat-syarat obat suntik : Aman, tidak boleh memyebabkan iritasi jaringan atau efek tosis. Harus jernih, tidak terdapat partikel padat kecuali...

AGREGAT PLANNING

KASUS AGGREGAT PLANNING (MANAJEMEN OPERASIONAL FARMASI) 1.     Sebagai manager operasional dan produksi yang baru di suatu industri farmasi WS, dihadapkan pada situasi sulit sebagai berikut: demand suatu produk anti diare perusahaan untuk periode ke depan ialah 2500, 4500, 3000,5000 units. Current inventory kosong sama sekali. Sedangkan regular time capacity adalah 2500 units per bulan dan di pertimbangkan adanya overtime capacity sebesar 200 units dan subcontracting capacity 300 units. Biaya over time production lebih mahal yaitu Rp. 9/unit, biaya sub contracting Rp. 10/unit.Cost normal Rp. 7/unit untuk reguler time, Rp. 4/unit untuk holding cost per periode, Rp.5/unit untuk shortages cost per periode, Rp. 6/unit untuk biaya kenaikan produksi dan Rp.5/unit untuk biaya penurunan produksi dan periode sebelumnya penyelesaian : Perencanaan agregat pada industri farmasi WS menggunakan pom windows untuk mendapatkan unit cost paling kecil sehingga perusahaan un...

Kesehatan Masyarakat Global (part II)

     Staf WHO, termasuk dokter umum, spesialis kesehatan masyarakat, ilmuwan dan ahli epidemiologi dan ahli lainnya bekerja di 150 negara di seluruh dunia. Mereka menyarankan kementerian kesehatan mengenai masalah teknis dan memberikan bantuan untuk layanan pencegahan, perawatan dan perawatan di seluruh sektor kesehatan.      Intervensi WHO mencakup semua bidang spektrum perawatan kesehatan global, termasuk intervensi krisis dan respon terhadap keadaan darurat kemanusiaan; Menetapkan Peraturan Kesehatan Internasional, negara mana yang harus mengikuti untuk mengidentifikasi wabah penyakit dan menghentikan penyebarannya; Mencegah penyakit kronis; Dan bekerja untuk mencapai Tujuan Pembangunan Berkelanjutan terkait kesehatan. Statistik Kesehatan Dunia 2016: Memantau kesehatan SDG ( Sustainable Development Goals / Tujuan Pembangunan Berkelanjutan)     Sementara Tujuan Pembangunan Milenium berfokus pada seperangkat target kesehatan...