Staf WHO, termasuk dokter umum, spesialis kesehatan masyarakat, ilmuwan dan ahli epidemiologi dan ahli lainnya bekerja di 150 negara di seluruh dunia. Mereka menyarankan kementerian kesehatan mengenai masalah teknis dan memberikan bantuan untuk layanan pencegahan, perawatan dan perawatan di seluruh sektor kesehatan. Intervensi WHO mencakup semua bidang spektrum perawatan kesehatan global, termasuk intervensi krisis dan respon terhadap keadaan darurat kemanusiaan; Menetapkan Peraturan Kesehatan Internasional, negara mana yang harus mengikuti untuk mengidentifikasi wabah penyakit dan menghentikan penyebarannya; Mencegah penyakit kronis; Dan bekerja untuk mencapai Tujuan Pembangunan Berkelanjutan terkait kesehatan. Statistik Kesehatan Dunia 2016: Memantau kesehatan SDG ( Sustainable Development Goals / Tujuan Pembangunan Berkelanjutan) Sementara Tujuan Pembangunan Milenium berfokus pada seperangkat target kesehatan...
Definisi Diabetes Melitus
Diabetes Mellitus
adalah suatu kumpulan gejala yang timbul pada seseorang yang disebabkan oleh
karena meningkatan kadar glukosa darah
akibat penurunan sekresi insulin yang progresif dilatar belakangi oleh
resistensi insulin (Soegondo dkk, 2009). Diabetes Mellitus
adalah kondisi abnormalitas metabolisme karbohidrat yang disebabkan oleh defisiensi
(kekurangan) insulin, baik secara absolute (total) maupun sebagian
(Hadisaputro. Setiawan, 2007).
Tipe Diabetes Melitus
Klasifikasi diabetes melitus menurut ADA (American
Diabetes Association) 2009 yaitu :
a. Diabetes Melitus Tipe 1
Diabetes tipe ini disebabkan karena destruksi
sel beta pankreas yang bertugas menghasilkan insulin. Tipe ini menjurus ke
defisiensi insulin absolut. Proses destruksi ini dapat terjadi karena proses
imunologik maupun idiopatik.
b. Diabetes Melitus Tipe 2
Tipe ini bervariasi mulai dari yang
predominan resistensi insulin disertai defisiensi insulin relatif sampai yang
predominan gangguan sekresi insulin bersama resistensi insulin.
c. Diabetes Melitus Tipe Lain
1. Defek genetik fungsi sel beta
akibat mutasi di :
a) kromosom 12, HNF-α ( dahulu MODY 3)
b) kromosom 7, glukokinase (dahulu MODY 2)
Gejala Diabetes Mellitus
Gejala Akut Penyakit
Diabetes Mellitus : Gejala penyakit DM dari satu penderita ke penderita
lain bervariasi bahkan mungkin tidak menunjukkan gejala apa pun sampai saat
tertentu.
1. Pada permulaan gejala yang ditunjukkan meliputi serba
banyak (Poli), yaitu:
1) Banyak makan (poliphagia).
2) Banyak minum (polidipsia).
3) Banyak kencing (poliuria).
2. Bila keadaan tersebut tidak segera diobati, akan timbul
gejala:
1) Banyak minum.
2) Banyak kencing.
3) Nafsu makan mulai berkurang/ berat
badan turun dengan cepat (turun 5 – 10 kg dalam waktu 2-4 minggu).
4) Mudah lelah.
5) Bila tidak segera diobati, akan
timbul rasa mual, bahkan penderita akan jatuh koma .
Gejala
Kronik Diabetes Mellitus :Gejala kronik yang sering dialami oleh
penderita Diabetes Mellitus adalah
sebagai berikut:
1) Kesemutan.
2) Kulit terasa panas, atau seperti
tertusuk-tusuk jarum.
4) Rasa tebal di kulit.
5) Kram.
6) Capai.
7) Mudah mengantuk.
8) Mata kabur, biasanya sering ganti
kacamata.
9) Gatal di sekitar kemaluan terutama
wanita.
10)Gigi goyah mudah lepas, kemampuan
seksual menurun, impotensi.
11) Para ibu hamil sering mengalami
keguguran atau kematian janin dalam kandungan, atau dengan berat lahir lebih
dari 4 kg (Jhonson, 1998 ).
Keluhan
Subjektif Diabetes Melitus : Keluhan subjektif adalah keluhan yang
dirasakan oleh pasien sendiri, adapun keluhannya adalah:
1). Poliuria (banyak buang air kecil)
2). Polidipsia (banyak minum)
3). Polifagia (banyak makan)
4). Kesemutan
5). Gatal didaerah kemaluan
6). Keputihan
7). Infeksi susah sembuh
8). Bisul hilang timbul
9). Penglihatan kabur
10). Mudah mengantuk
(Perkeni, 2002).
Komplikasi Diabetes Mellitus
Diabetes
mellitus jika berkembang penuh secara klinik, maka ditandai dengan
hiperglikemia puasa dan postprandial, aterosklerosik dan penyakit vaskular
mikroangiopati serta neuropati. Biasanya, manifestasi klinis hiperglikemia
sudah bertahun-tahun mendahului timbulnya kelainan klinis dari penyakit
vaskularnya (Schteingart, 2006). Komplikasi akut dari DM seperti koma
ketoasidosis, namun kini bergeserke arah komplikasi kronis. Pada dasarnya
komplikasi kronik DM terjadi pada semua pembuluh darah di semua bagian tubuh
(angiopati diabetik). Angiopati diabetik ini dibagi menjadi 2, makrovaskular
dan mikrovaskular (Waspadji, 1996).
Komplikasi
mikrovaskular pada pasien DM dapat mengakibatkan terjadinya kelainan pada mata
dan ginjal. Sedangkan komplikasi makrovaskular dapat menyebabkan penyakit
jantung koroner, kelainan pembuluh darah kaki dan pembuluh darah otak. Selain
itu, komplikasi juga dapat mengakibatkan neuropati serta mudah terserang
infeksi (Waspadji, 1996).
Menurut
Schteingart (2006) komplikasi DM dibagi menjadi dua kategori mayor, yaitu
komplikasi metabolik akut dan komplikasi vaskular jangka panjang. Komplikasi
metabolik disebabkan oleh perubahan yang relatif akut dari konsentrasi glukosa
plasma. Komplikasi yang paling serius pada diabetes tipe 1 adalah ketoasidosis
diabetik (DKA), komplikasi lain meliputi hiperglikemia,hiperosmolar,
nonketotik (HHNK). Hal ini sering terjadi pada penderita diabetes tipe 2
(Schteingart, 2006).
Komplikasi
vaskular jangka panjang dari diabetes meliputi mikroangiopati dan
makroangiopati. Mikroangiopati merupakan lesi spesifik diabetes yang menyerang
kapiler dan arteriola retina, glomerulus ginjal dan saraf-saraf perifer,
otot-otot serta kulit. Sedangkan makroangiopati diabetik mempunyai gambaran
histopatologis berupa aterosklerosis, gangguan ini berupa penimbunan sorbitol
dalam intima vaskular, hiperlipoproteinemia dan kelainan pembekuan darah
(Schteingart, 2006).
Komentar
Posting Komentar