Staf WHO, termasuk dokter umum, spesialis kesehatan masyarakat, ilmuwan dan ahli epidemiologi dan ahli lainnya bekerja di 150 negara di seluruh dunia. Mereka menyarankan kementerian kesehatan mengenai masalah teknis dan memberikan bantuan untuk layanan pencegahan, perawatan dan perawatan di seluruh sektor kesehatan. Intervensi WHO mencakup semua bidang spektrum perawatan kesehatan global, termasuk intervensi krisis dan respon terhadap keadaan darurat kemanusiaan; Menetapkan Peraturan Kesehatan Internasional, negara mana yang harus mengikuti untuk mengidentifikasi wabah penyakit dan menghentikan penyebarannya; Mencegah penyakit kronis; Dan bekerja untuk mencapai Tujuan Pembangunan Berkelanjutan terkait kesehatan. Statistik Kesehatan Dunia 2016: Memantau kesehatan SDG ( Sustainable Development Goals / Tujuan Pembangunan Berkelanjutan) Sementara Tujuan Pembangunan Milenium berfokus pada seperangkat target kesehatan...
Jadi gunung lawu merupakan salah satu gunung yang ada di jawa tengah. Gunung ini memiliki tinggi 3.265 mdpl yang terletak diperbatasan antara jawa tengah dan jawa timur, tepatnya terletak di antara tiga kabupaten yaitu Kabupaten Karanganyar (Jawa Tengah), Kabupaten Ngawi, dan Kabupaten Magetan ( Jawa Timur). Gunung lawu ini memiliki 3 puncak yaitu Puncak Hargo Dalem, Hargo Dumiling dan Hargo Dumilah. Hargo dumilah merupakan puncak tertinggi.
Pendakian gunung lawu biasanya dimulai dari dua tempat (basecamp):
Cemorokandang di Tawangmangu, Jawa Tengah,
serta Cemorosewu, di Sarangan, Jawa Timur.
Gerbang masuk keduanya terpisah hanya 200 m. Namun belakang ini ada jalur
pendakian Gunung Lawu baru yaitu
pendakian lewat Candi Cetho, Karanganyar.
oke kita mulai pendakian ini dengan membaca doa. pendakian awal jalur masih cukup landai
dengan batu-batuan yang tertata. Jalur pendakian sedikit demi sedikit akan
semakin menanjak seiring memasuki kawasan hutan. Sayang sekali saya tidak
mengambil foto karena malam sudah gelap gulita.
Setelah berjalan kurang lebih 1 jam akan bertemu dengan pos
1. Disini ada warung yang menyediakan kebutuhan para pendaki. Selepas dari pos
1 kita akan melewati jalur batu yang agak curam, sekitar 90 menit kita
akan bertemu dengan pos 2. Setelah dari pos 2, jalur semakin menanjak dan
curam, untuk sampai ke pos 3 membutuhkan waktu kira-kira 1 jam. Beranjak dari pos 3, kita melewati jalur yang
sangat menguji fisik dan kaki.
Setelah itu kita akan menemukan pos 4. Pos 4 sendiri
merupakan dataran yang sangat sempit dan hanya bisa menampung 2 tenda saja.
Kita melanjutkan perjalanan, dan memutuskan untuk mendirikan tenda di tempat
datar dijalur menuju pos 5, karena waktu sudah menunjukkan pukul 4 pagi. Iya
sudah 7 jam. Setelah itu tidur. Bangun jam 06 karena kedinginan, suer dingin
banget di dalem tenda, dan ketika membuka tenda, taraaaaaaaa budiman...
indah sekali ... dan saat itu, banyak orang yang lalu lalang mau menuju ke puncak.
| pemandangan saat keluar dari tenda :3 |
Setelah sarapan (roti saja, karena kompor ketinggalan kkkk ) kita packing dan
yaaaaa melanjutkan perjalanan ke puncak. Dari sini jalur sudah banyak jalur
datar, dan pemandangan sudah mulai terlihat. Sampai di pos 5, terdapat warung
yang bisa juga digunakan untuk bermalam.
Komentar
Posting Komentar